Blangpidie — Baitul Mal Kabupaten Aceh Barat Daya (BMK Abdya) menggelar Sosialisasi dan Deklarasi Gerakan masyarakat Abdya Sadar Zakat tahun 2025. Kegiatan ini berlangsung di Cafe Jamboe Drien, Gampong Babah Lhung, Kecamatan Blangpidie, Kamis (23/10/2025).
Kegiatan yang mengusung tema "Zakat Membangun Abdya: Kolaborasi Muzakki dan Baitul Mal Menuju Kemandirian Ummat” ini menghadirkan narasumber utama Prof. Dr. Syamsul Rijal, MAg, yang merupakan Guru Besar UIN Ar-Raniry sekaligus Ketua Prodi S-3 Study Islam Pasca Sarjana UIN Ar-Raniry Banda Aceh.
Pada kesempatan itu, Plt Sekda Abdya Amrizal mengajak semua elemen masyarakat untuk selalu mengikuti jejak suri tauladan Nabi Muhammad SAW tentang pentingnya keadilan sosial dan kepedulian terhadap sesama.
Ia juga menyampaikan, bahwa zakat bukan sekadar kewajiban ibadah, tetapi juga instrumen sosial ekonomi yang sangat kuat. Sebab, kata dia, di dalam zakat terdapat semangat keadilan, pemerataan, dan pemberdayaan.
"Perlu kita tahu juga zakat adalah jembatan antara mereka yang berkecukupan dengan mereka yang membutuhkan. Maka dari itu, mari sama-sama kita melalui zakat, infak, dan sadaqah kita membangun solidaritas, kita perkuat pondasi ekonomi umat dari bawah, sehingga dengan kehadiran kita bisa menjadi harapan baik bagi saudara fakir miskin, anak yatim yang selama ini berjuang di batas kemampuan hidupnya," ajak Amrizal.
Menurut Amrizal, kegiatan sosialisasi dan deklarasi zakat dengan mengusung tema "Zakat Membangun Abdya: Kolaborasi Muzaki dan Baitul Mal Menuju Kemandirian Ummat” sangat relevan. Karena, kata dia, zakat bukan hanya soal memberi, tapi tentang membangun masa depan Abdya yang mandiri, berkeadilan, dan penuh keberkahan.
"Kita juga tahu kalau selama ini Baitul Mal telah bekerja keras dalam menyalurkan zakat dan infak dengan tepat sasaran. Namun, keberhasilan program ini tidak akan maksimal tanpa dukungan para muzakki, karena kolaborasi inilah yang menjadi kunci," jelasnya.
Ditambahkan Amrizal, pemerintah Abdya berkomitmen untuk terus mendukung Baitul Mal dalam memperluas edukasi, transparansi, dan digitalisasi zakat, karena pemerintah ingin membuat muzakki yakin kalau zakat sampai kepada yang berhak dan memberikan dampak nyata bagi masyarakat.
"Kedepan kita juga ingin membangun sistem zakat yang modern, akuntabel, dan berbasis pemberdayaan ekonomi. Sebab zakat tidak hanya diberikan untuk konsumsi, tapi juga untuk produktivitas, agar mustahik bisa bangkit dan suatu hari menjadi muzaki baru," tuturnya.
Plt Sekda Amrizal berharap gerakan ini bisa menjadi momentum kebangkitan kesadaran kolektif bahwa zakat bukan hanya urusan individu, tapi tanggung jawab bersama sehingga kedepan Abdya bisa menjadi kabupaten yang dikenal karena kepedulian dan solidaritas sosialnya.
Dalam kesempatan itu, Amrizal juga mengajak seluruh ASN, pengusaha, pedagang, profesional, dan masyarakat luas, hingga perusahaan yang beroperasi di Abdya untuk menunaikan zakat melalui lembaga resmi yaitu Baitul Mal Abdya dengan tujuan zakat yang ditunaikan akan memberikan manfaat yang lebih luas, terukur, dan berkelanjutan.
"Terakhir kami ingin menegaskan bahwa zakat adalah simbol kesyukuran, tanda kepedulian, dan wujud cinta kita kepada sesama. Mari kita jadikan gerakan sadar zakat ini sebagai bagian dari budaya masyarakat Abdya, bukan hanya ritual tahunan, tetapi kesadaran yang hidup di setiap hati," pungkasnya.
Kegitaan tersebut dihadiri unsur Forkopimda, di antaranya perwakilan Dandim 0110/Abdya Letda Inf Novri Wawan, Kabag SDM Polres Abdya AKP Syamsuir, serta perwakilan Kejari Abdya, Supinto.
Hadir pula Ketua MPU Abdya Tgk. Muhammad Dahlan, Anggota DPRK Mukhlis MS, Ketua KIP Iswandi, SH., MH., pimpinan SKPK, dan para camat.
Ketua Baitul Mal Abdya, Tgk. Syamsul Qamar, bersama anggota komisioner Salman Syarif, Asmaul Husna, Zulbaili dan Syamsuardana, serta Kepala Sekretariat Iin Supardi juga turut hadir pada kegiatan tersebut.
Acara diikuti puluhan calon muzakki potensial dari kalangan pengusaha lokal, BUMD, instansi vertikal, dokter spesialis, dan pelaku profesi lainnya. (*)
Sumber: Acehglobalnews.com
