Dibuka Pj Bupati Abdya, Baitul Mal Gelar Sosialisasi dan Edukasi Kesadaran ZISWAF

  • Share this:

ABDYA | Baitul Mal Kabupaten Aceh Barat Daya (BMK) menggelar kegiatan sosialisasi dan edukasi kesadaran Zakat, Infak, Sedekah dan Wakaf (ZISWAF) yang berlangsung di kantor Baitul Mal setempat, Lantai I Komplek Masjid Agung Baitul Ghafur, Abdya, Selasa (7/11/2023).

Kegiatan tersebut dibuka langsung oleh Pj Bupati Abdya, H. Darmansah dan turut dihadiri Ketua DPRK Nurdianto, Ketua Baitul Mal Abdya, Zulbaili beserta anggota, dan Anggota Baitul Mal Aceh Muhammad Ikhsan dan Tenaga Profesional.

Selanjutnya hadir mewakili Polres Abdya Kasat Binmas AKP Ali Kasosih, mewakili Kejari Abdya Kasubsi Pidum Adrian Vito Pratama, SH, Kepala Bank Aceh Syariah Blangpidie, Kepala BSI Blangpidie, Ketua dan anggota Dewan Pengawas Baitul Mal Abdya, perwakilan Kemenag Abdya, Kepala Kantor KP2KP Blangpidie, serta para tamu undangan lainnya.

Dalam laporannya, Sekretaris Baitul Mal Abdya Iin Supardi mengatakan tujuan diadakannya kegiatan sosialisasi ZIS ini untuk mengedukasi kesadaran terhadap para muzakki dalam membayar zakat dan infak ke Baitul Mal demi meningkatkan PAD dari Ziswaf.

"Peserta yang mengikuti acara sosialisasi ini terdiri dari para pengusaha dari berbagai profesi, baik dokter, maupun para bendahara setiap SKPK dalam lingkup Pemkab Abdya," ujarnya.

Iin Supardi merincikan bahwa total ZIS yang sudah tersalurkan kepada mustahik tahap I ini mencapai Rp3,1 miliar lebih, yang meliputi beberapa asnaf.

"Asnaf fakir totalnya 608 orang terdiri dari fakir 304 orang dan fakir uzur 304 orang sebesar Rp 608.000.000," sebutnya.

Sedangkan asnaf miskin, sambungnya, sebanyak 3.450 orang total Rp 2.070.000.000 dan bantuan pendampingan untuk 35 pasien keluarga miskin sebesar Rp70.000.000.

Selain itu, lanjut Iin Supardi, Baitul Mal Abdya juga menyalurkan ZIS untuk asnaf Ibnu Sabil yaitu kepada 456 santri mondok luar daerah sebesar Rp296.400.000.

"Kemudian asnaf Fisabilillah sebesar Rp76.000.000 yang disalurkan kepada 152 guru TPA/Rumah Pengajian/Balai Pengajian yang ada di setiap gampong di Abdya," ulasnya.

Iin Supardi juga menambahkan Baitul Mal Abdya juga telah menyalurkan ZIS asnaf mualaf total yang telah disalurkan Rp 31.500.000 kepada 21 mualaf.

Sementara itu, Ketua Baitul Mal Abdya Zulbaili menyampaikan ucapan terimakasih kepada para muzakki dan ASN yang telah membayarkan zakat dan infaknya ke Baitul Mal sehingga dapat mendistribusikannya kepada para mustahik di Abdya.

Zulbali mengatakan banyak program Baitul Mal Abdya yang dilaksanakan pada tahun 2023, salah satunya pembangunan rumah layak huni untuk fakir miskin dan kaum dhuafa. Menurutnya program tersebut juga tidak terlepas dari dukungan dari Pj Bupati Abdya yang juga telah mendorong Perbankan dan perusahaan untuk membantu membangun rumah layak huni bagi masyarakat fakir miskin.

"Alhamdulillah, total rumah dhuafa yang dibangun tahun ini berjumlah 18 unit, diantaranya 15 unit dari Baitul Mal, 3 unit lagi dari Bank Aceh, BSI dan PT Mon Jambee," ucapnya.

Karena itu, Zulbaili mengajak seluruh masyarakat yang telah diwajibkan berzakat dan berinfak untuk memenuhi kewajiban tersebut melalui Baitul Mal Abdya.

"Selaku orang yang diberikan amanah untuk memimpin Baitul Mal Abdya, saya mengajak para pengusaha, pegawai di lingkungan pemerintah vertikal agar membayarkan zakat dan infaknya ke Baitul Mal Abdya," ajak Zulbaili.

Pj bupati Abdya Darmansah dalam arahannya menyampaikan apresiasi atas terlaksananya kegiatan sosialisasi edukasi kesadaran ZISWAF yang digelar Baitul Mal Abdya. Namun, Pj bupati menyarankan kedepan peserta untuk kegiatan sosialisasi tersebut dapat lebih ramai lagi agar banyak yang tau tentang pentingnya kewajiban berzakat dan meningkatkan PAD.

"Saya berharap kedepan kegiatan sosialisasi zakat ini terus dilanjutkan dengan menyasar para pengusaha, atau siapapun yang diberikan kelebihan rezki oleh Allah untuk menunaikan zakat serta infaknya ke Baitul Mal," ujar Darmansah.

Pj bupati juga berpesan kepada pengelola zakat di Baitul Mal agar lebih transparan dalam mengelola dana umat untuk disalurkan kepada masyarakat yang berhak menerima. Apalagi katanya, zakat infak sudah menjadi penerimaan daerah dan sudah masuk dalam APBK.

Karena itu, ia mengajak seluruh pihak baik dari instansi pemerintah vertikal maupun perbankan yang beroperasi di Abdya agar dapat menyerahkan zakat mereka ke Baitul Mal sebagai lembaga resmi milik pemerintah yang diberikan kewenangan mengelola zakat dan menyalurkan kepada mustahik.

"Harapannya kepada instansi, perusahaan dan juga perbankan yang berdomisili di Abdya untuk menunaikan zakatnya ke Baitul Mal sesuai dengan amanah Qanun Aceh yang sudah disusun oleh pemerintah," kata Pj bupati.

Darmansah juga menjelaskan, dalam pengelolaan zakat, Baitul Mal harus mengedepankan fleksibelity untuk memetakan pada muzakki yang sudah berkewajiban menunaikan zakat serta mengakomodir jumlah mustahik sesuai kebutuhan.

Selain itu, lanjutnya, dengan kehadiran Baitul Mal juga diharapkan dapat berperan dalam menurunkan angka kemiskinan ekstrim dan stunting di daerah yang cenderung semakin meningkat.

"Baitul Mal juga harus mampu menyusun formula bagaimana para mustahik yang menerima zakat bisa menjadi muzakki yang nantinya bisa berzakat ke Baitul Mal. Meskipun ini tidak mudah dan butuh proses, namun upaya ini harus kita fikirkan bersama-sama agar tingkat kemiskinan di Abdya bisa menurun," kata Darmansah.

Menurutnya, tingkat kemiskinan itu akan semakin bertambah setiap tahun, oleh karena itu peran Baitul Mal Abdya sangat dibutuhkan dalam upaya menurunkan angka kemiskinan tersebut.

"Mudah-mudahan semoga dengan banyaknya instansi, pengusaha dan perbankan atau siapa pun yang sudah berkewajiban membayar zakatnya ke Baitul Mal dan disalurkan kepada masyarakat yang tepat sasaran sehingga angka kemiskinan di Abdya bisa menurun," demikian ucap Pj Bupati.

Pada kegiatan sosialisasi edukasi kesadaran ZISWAF ini juga dilakukan penyerahan bantuan zakat secara simbolis kepada masyarakat penerima bantuan. Untuk memberikan materi sosialisasi dan edukasi kesadaran ZISWAF ini kepada para peserta yang meliputi para pengusaha dan bendahara SKPK/Instansi pemerintah, pihak Baitul Mal Abdya menurunkan narasumber dari Banda Aceh yaitu Prof Dr. H Armiadi Musa, MA mantan kepala Baitul Mal Provinsi Aceh.[]