
Blangpidie, baitulmal.acehbaratdayakab.go.id – Baitul Mal Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) resmi menerima setoran dana zakat dan infak dari anggota prajurit TNI Kodim 0110/Abdya. Dana zakat dan infak ini diterima langsung oleh Ketua Baitul Mal Zulbaili dari Dandim Abdya, Letkol Inf Beni Maradona.
Penyerahan ini dilakukan dalam acara Silaturahmi dan Pengarahan Dandim Abdya yang berlangsung di aula Makodim setempat pada Jumat (21/2/2025).
Acara ini turut dihadiri oleh para prajurit TNI serta anggota Persit KCK Cabang XXXII Kodim 0110/Abdya. Hadir pula anggota Komisioner Baitul Mal Abdya Salman Syarif dan Tenaga Profesional Saiful Azmi.
Ketua Baitul Mal Abdya, Zulbaili Djuned, menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Kodim Abdya yang telah mempercayakan penyaluran zakat dan infaknya melalui Baitul Mal. Menurutnya, zakat merupakan kewajiban dalam Islam yang memiliki dampak besar bagi kesejahteraan masyarakat.
“Kita tahu bahwa zakat adalah rukun Islam keempat setelah syahadat, shalat, dan puasa. Dengan adanya partisipasi dari para prajurit TNI Kodim Abdya, ini menjadi langkah luar biasa yang diharapkan membawa keberkahan bagi semuanya,” ungkap Zulbaili.
Di hadapan Dandim dan anggota Persit KCK Kodim Abdya, Zulbaili juga menjelaskan salah satu program Baitul Mal, yakni bantuan pendampingan pasien miskin yang dirujuk ke rumah sakit di luar daerah. Bantuan ini sebesar Rp2 juta dan diberikan langsung ke rekening penerima manfaat.
“Zakat dan infak yang kami terima menjadi bagian dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan masuk dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Kabupaten (APBK). Pengelolaannya pun diawasi secara transparan,” jelasnya.
Zulbaili menambahkan bahwa zakat profesi atau penghasilan dikenakan bagi mereka yang mencapai nisab 94 gram emas per tahun atau setara Rp126 juta per tahun atau minimal Rp10,5 juta per bulan. Zakat dan infak yang diterima Baitul Mal langsung disalurkan ke rekening mustahik sesuai ketentuan.
Ia juga mengharapkan masukan dan kritik yang membangun demi kemajuan Baitul Mal dalam menjalankan tugasnya. “Kami selalu terbuka terhadap saran demi meningkatkan efektivitas penyaluran zakat dan infak kepada masyarakat yang benar-benar membutuhkan,” tuturnya.
Sementara itu, Dandim Abdya, Letkol Inf Beni Maradona, menjelaskan bahwa Aceh memiliki keistimewaan dibandingkan provinsi lain di Indonesia. Hal ini terlihat dari adanya lembaga seperti Mahkamah Syariah, Majelis Adat Aceh (MAA), Majelis Pendidikan Daerah (MPD), Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU), dan Baitul Mal yang memiliki kewenangan dalam pengelolaan dana umat.
“Oleh karena itu, saya mendorong prajurit TNI Kodim 0110/Abdya untuk menyisihkan sebagian penghasilan mereka ke Baitul Mal. Lembaga ini memiliki peran penting dalam menyalurkan zakat dan infak kepada masyarakat yang membutuhkan,” ujar Dandim.
Dandim menjelaskan bahwa dana zakat dan infak yang dikumpulkan berasal dari penghasilan para prajurit. Sebelumnya, penyaluran dilakukan secara mandiri, namun kini dialihkan ke Baitul Mal agar lebih terstruktur dan tepat sasaran.
“Zakat dan infak ini diambil dari penghasilan prajurit dan bertujuan membantu saudara-saudara kita yang membutuhkan di Kabupaten Abdya. Setelah berdiskusi dengan anggota, mereka sepakat dan mendukung penuh inisiatif ini,” kata Dandim. (*)